Zaman semakin berkembang, tekhnologi semakin hari semakin
maju, banyak penemuan penemuan baru yang diciptakan manusia, ribuan pemikir dan
ilmuwan lahir setiap tahunnya, begitu juga seterusnya akan banyak generasi2
pintar yang akan lahir.
Tapi faktanya karna
kepintaran manusia itulah terjadi kekeacauan disana sini, perang dimana mana,
saling menjatuhkan, persaingan tidak sehat, kenakalan remaja dan berbagai macam
penyakit kejiwaan yang timbul. Itu salah satu pertanda bahwa manusia telah
melupakan satu hal yang mendasar dari kehidupan selain “Agama” yaitu
“Sosial” bermasyarakat. Sosial sendiri
berasal dari bahasa Yunani “ Socius” yang berarti kawan,, sedangkan Sosiologi
berarti ilmu yang mempelajari tentang teman ( jamaknya “ masyarakat ). .
Manusia tidak lagi memerhatikan nilai2 dalam kehidupan ,,Manusia
sekarang hanyalah terpaku kepada kepintaran intelektual semata, tidak lagi
memperhatikan alam, dan tidak lagi memperhatikan kehidupan dengan sesama, tidak
ada lagi kehidupan yang berdampingan aman dan tentram. Kalaupun itu ada hanyalah
dengan meng atasnamakan kepentingan belaka. Kita bisa dirikan gedung pencakar
langit, tapi kita tidak bisa mendirikan rumah tangga yang baik, kita bisa
ciptakan senjata, dan banyak robot tapi terkadang kita tidak tau cara
menciptakan kebersamaan dengan orang2 di
sekitar kita.
Murid di sekolah diajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan,
mereka belajar dari pagi sampai sore. Dari senen – Sabtu. Tapi kita melupakan
satu hal, berinteraksi dengan masyarakat adalah modal, bagian yang terpenting
dalam kehidupan, karna dengan bisanya seorang manusia berinteraksi dengan baik
dengan lingkungan yang berisikan banyak orang di dalamnya, maka kekacauan
ketidak harmonisan tidak lagi tercipta, kehidupan tentram yang selama ini
diimpikan akan tercipta. Di sekolah memang diajarkan ilmu sosial, tapi pada
kenyataan itu lebih banyak mengacu pada teori saja, mereka pergi pagi kemudian
sorenya mereka pulang kerumah, kemudian buat tugas dan menghabiskan waktu
dengan keluarga, Hari Minggu mereka juga pergi liburan dengan keluarga masing2,
mereka Cuma bisa mencuri waktu beberapa jam untuk bermain dengan temannya di
rumah .. mana waktu mereka berinteraksi dengan masyarakat luas…. ? apakah
dengan berinteraksi 1 atau 2 jam dengan masyarakat plus segudang teori ilmu
sosial disekolah membuat siswa bisa hidup bermasyarakat dengan baik?? Tentu tidak.
Mereka bisa mengerjakan Al jabar, hafal rumus2 kimia, tapi
mereka bahkan tidak kenal tetangga sendiri, sungguh ironi sekali system
Pendidikan kita. Seharusnya sekolah sekolah
yang ada lebih jeli memperhatikan sisi ini, menambah jam pelajaran Agama dan
sosial, mengikut sertakan siswa dalam kegiatan bermasyarakat, seperti goro
bersama , kemah bakti, mendirikan organisasi2 sosial dan sebagainya. Sehingga
terciptalah generasi generasi yang tidak hanya pintar secara intelektual, tapi
bisa diandalkan dalam bermasyarakat. Sehingga kerukunan dan kebersamaan dalam
masyarakat bisa tercipta.
Quote:
“ Kebersamaan adalah
Hal yang terlalu mahal bagi orang2 intelektual yang hanya mementingkan masa
depan “ – Casey the wise
0 komentar:
Posting Komentar