Ichi, ni ,
san, yon….
Di bawah
teriknya matahari Sayup sayup terdengar
beberapa anak muda berhitung dalam bahasa jepang, berbaris dengan disiplin
dipimpin seorang tentara Nippon . , mereka adalah laskar pemuda yg dibentuk
tentara dai Nippon , mereka adalah pasukan yg dinamakan gyugun , pasukan setara
heiho di pulau jawa yg bertugas membantu dan memperkuat militer jepang. Sama
sepertiku.
“ Yusuke,,
kenapa orang2 nippon itu memanggilmu begitu hah? Apa kau salah satu anak mereka
yang terbuang, hahaa. Tiba tiba Suparto
mengagetkanku yg tengah asyk berbaring dgn buku2 bacaanku, sambil menguap ,aku
bangun dan menepuk pundak Suparto ,,” Terserahlah mereka memanggilku apa,,
mungkin mereka merindukan negeri mereka karna itu mereka seenaknya saja memberi
nama orang lain “ aku lempar beberapa buah batu ke sungai tepat di depan kami,
untuk membuang kebosanan yg melanda menunggu kelompok lainnya selesai
latihan..Si Kapten jepang itu memang tak memperbolehkan kami pulang sebelum
semua anggota lainnya selesai latihan. Mereka memang sangat disiplin, karna
itulah mereka menang di berbagai pertempuran Pasifik. Suparto tiba2 berteriak
di sampingku, dan kemudian pergi mengambil beberapa makanan tambahan yg kami
sembunyikan sewaktu pembagian jatah makan siang dari Jepang. Anak itu memang
agak sedikit aneh, namun Cuma anak itu yg sangat akrab denganku di camp ini.
Akupun
kemudian kembali membaringkan diri sambil membaca buku bahasa jepang,, Kanji
kanji yang sangat rumit seolah membuat otakku semakin sakit,, aku mencoba
menguasai bahasa mereka ,secara tidak sadar mungkin aku tertarik dengan negeri
sakura itu,, menutupi dendam yg membara, karna aku sering melihat perlakuan
mereka terhadap orang2 di negeri ini.
Setelah
hamper maghrib, para Taichou jepang menyuruh kami semua berbaris kemudian
memberikan kami ceramah2 dengan logat Nihon yg kental,, Aku pun sudah muak
mendengarkan ceramah2 seperti ini setiap harinyaa,, yah… memang akhir2 ini
porsi latihan kami dikurangi dan perlakuan mereka ke kami berubah 180 derjat,,
mungkin karna mereka mulai kalah oleh sekutu,, dan sahabatnya Jerman sudah
menyerah… en tahlah, aku pun tdk begitu tertarik mengikuti perkembangan berita
tentang mereka,, biasanya Cuma membaca Koran yg aku pinjam kpd org2 nippon yg
berkeliaran,,. Diantara sahabat2ku ,,Aku memang sedikit lebih menguasai bahasa
jepang dan memiliki ketertarikan yg cukup tinggi terhadap negeri para Samurai
itu..mungkin karna itu mereka memanggilku dgn nama Jepang “Yusuke” . Terkadang
nama itu memang terdengar gagah di telingaku..
Beberapa
waktu kemudian, para tentara nippon itu menyuruh kami pulang,, seperti yg ku
pikirkan, kali ini sikap mereka berbeda, mereka tdk lagi menyuruh hormat kepada
Hinomaru ( Bendera Jepang ) ,biasanya
menjadi acara wajib sebelum pulang..Kemudian aku, Suparto dan yg lainnya pulang
membelakangi langit senja, terlihat keringat dingin masih berguyuran di dahi
sahabat2ku. Mereka tdk lagi menyuruh kami untuk di camp pemusatan latihan,
mereka menyuruh kami pulang, kami semua mulai agak lega dan mengira2 negara ini
memang akan merdeka sesuai cita2 kami sejak kecil.
**************
Sebelum tiba di rumahku , aku melihat beberapa orang dari
negara penjajah itu menaroh pot2 bunga yg mereka bawa dr jepang di dekat
jendela rumah mereka,, tak sadar aku memandangi bunga2 yg indah it sambil
berjalan santai, ingin sekali aku bersosialisasi dgn mreka, ingin sekali
rasanya negara kami berdamai, menghentikan perang yg tak tau arah ini.
Tiba2 seorang dara muda dengan kaos kaki yg hampir setinggi
lutut memandangiku, gadis ini sangat cantik,,, akupun mulai mengalihkan
pandanganku kepada sang gadis muda ini..alaangkah cantiknya, bagaikan kelopak
sakura berwarna merah muda.
Tiba2 dia menyapaku, nee
san,,daijobu ka? ( hai, apa km baik2 saja?) ,,
“Genki,,,” dengan tergagap aku menjawab suara
halus khas jepang itu,, pikiranku mulai melayang tak menentu, ingin sekali aku
melucuti seragam gyugun jepang ini dan hidup damai seperti pemuda biasa di
Negara lain seperti yg sering kubaca di buku2 jepang, apalagi dengan hadirnya sosok
seperti ini dihadapanku, membuat tubuhku mematung, kakiku seolah membatu..
diapun berlalu , dia mengikuti wanita yg menaroh pot bunga tadi yang ternyata
itu adalah ibunya.
Aku lanjutkan langkahku, di belakangku terdengar wanita2 tadi
bercakap2 dengan bahasa mereka,,namun hanya suara satu wanita yg terdengar
merdu ditelingaku yg sontak ingin membawaku cepat2 tidur di rumah.
Aku hidup seorang diri di rumah warisan orang tuaku dengan
sepetak lading dibelakang rumahku,, tak ada lagi ayah dan ibu seperti biasanya,,ayahku
meninggal sewaktu bertempur dengan Jepang tahun lalu, sedangkan Ibu sudah jauh
meninggalkanku karna sakit yg dideritanya pada zaman Belanda. Tak ada lagi
saudara yg tersisa semuanya habis dibantai oleh para penjajah yg kejam itu, aku
pun dibesarkan oleh ayah dan ibunya Suparto. kami kelihatan sudah seperti
saudara, namun karna sulitnya bahan makanan aku berpikiran aku hanyalah beban bagi keluarga Suparto. Karna
itulah akupun pindah ke rumah satu2nya warisan dr orang tuaku,,
Di peraduanku, sosok dan suara wanita tadi membuatku gelisah
, sepanjang malam terus terngiang di benakku, kenapa orang jepang di blok itu
membawa anaknya ke sini. Dan entah kenapa sosok wanita itu meredam kebencianku
terhadap keparat2 yg menyuruh kami kerja paksa dan melecehkan gadis2 di
negeriku. Hatiku kacau balau , Dilema , apa yang salah dengan dunia ini? kenapa
aku terlahir dengan keadaan seperti ini dan zaman yg seperti ini, ? pertanyaan2
itu sering lalu lalang di benakku, setiap detik demi detik, lirik Kimigayo ,
Hinomaru seolah bertabrakan dengan memori kelam ayahku, teman2ku yg dibunuh dan
disuruh kerja paksa,,, dan sesekali ingatanku terhadap gadis cantik yg bahkan
namanya saja belum aku tau menjadi penengah perang perasaan dan logika dalam
benakku. Malam itu aku seperti orang gila.
***************
Esok pagi, seperti biasanya tanpa sarapan berjalan cepat
menuju pemusatan latihan militer,, ingin rasanya cepat berbaris dan diberi
sarapan pagi. Tapi hari itu agak lain, ditengah perjalanan aku melihat bunga
sakura yg aku pikirkan tadi malam kembali menyirami bunga di tepi jendela
rumahnya,, langkahku melambat dan kiat melambat , gadis itu melambaikan
tangannya kepadaku,, aku balas dengan sebuah senyuman.. entah kenapa rasa lapar
itu seolah hilang, aku berlari cepat, sampai2 aku tdk menghampiri Suparto, hari
itu rasanya tidak makan pun tidak apa,, di tengah latihan pun aku bersemangat,,
aku seperti kesurupan setan , aku mengalahkan taichou jepang dengan mudah pada
latihan duel satu lawan satu,, aku mematahkan bamboo runcing dengan hantamanku.. sampai2 akhirnya seorang taichou
menghampiriku penuh heran , “ Yusuke, ano
chikara……??? ( Yusuke, kekuatan itu……? )
Tanpa ragu aku menjawab, Taichou, Koi ni ochiru nante koto wa
arienai to omotte ta. Konna kimochi ni natta koto wa na (Kapten,Aku
kira aku tak akan pernah jatuh cinta. Belum pernah aku merasa
seperti ini.)
Entah kenapa keparat itu tertawa,
mungkin dia suka aku seperti itu sebab inggris dan Amerika akan takut kalau
kami semua kesetanan.. begitu licik,
Hari itu matahari seolah bergerak
cepat menuju barat, sehingga waktu pulang, waktu yg dinantikan berharap bertemu
si sakura,, langkahku tak terbendung , sampai2 sahabatku keheranan karna aku
tak memperdulikan mereka lagi..aku bergegas pulang , alangkah senangnya seperti
dugaanku, sore hari si sakura memang keluar dari rumahnya, berbelanja ke warung
pribumi di depan rumahnya.
Hontou ni Kawaii ,, ( benar2
cantik ) kata2 itu selalu kuucapkan dalam hati…ku kuatkan langkah kaki , ku
coba hampiri gadis dyang membelakangi mataku ini,,, tiba2 dia berbalik dan
menglihatku dan mulai berkata,
Nii san ?? Nande?? …. ( kakak, ada
apa? ) ,, doushita?? ( kenapa )
Nyali saya langsung
ciut,,,nanimonai,,gomen gomen!!,, ( tidak ada apa2 , maaf ),,“ Aku bisa
berbahasa Indonesia, “ tiba2 dia berkata dengan lantang kepadaku,, “aku juga
bisa berbahasa jepang” aku pun jawab dengan santai,,, anata no namae ha
nandesuka? Kimi tte itsu made mo suteki na
egao o shite ru? ( Namamu siapa, kamu selalu tersenyum mempesona
kepdaku ) Aku balik bertanya….
Sambil tersenyum dan berlalu dia
berkata “boku wa Dokki dokki shicatta”,, ( aku sangat gugup ) .. suatu saat
kamu akan tau namaku , yusuke,, nii chan!!
*************************
Saya sangat kaget,,,, .dia mengetahui namaku.. entah darimana,, Kanojo ni kubittake nan da. Mainichi sono egao ga mirareru hito wa zettai ni kono yo de ichiban shiawase na otoko da yo Daisuki da..Tsukiatte kudasai,,,Ai shite iru. Gendai wa sanagara sengoku…Dare ga kachinukeru…Kagi wa akerareteshimatta Ima” to iu sora wa nani wo miseru tame ni,,,Makka ni moeteiru?
Tsuyosa de nani wo shoumei suru no ka?Omae dake ni kiiterunda
Kowasu no ka mamoru no ka?
(Maukah kau jadi kekasihku, Orang yang bisa melihat senyum itu setiap hari pasti laki-laki paling bahagia di dunia. Aku sangat menyukaimu, jadilah kekasihku, aku mencintaimu,Ketika hidup dalam suasana perang,,Siapa yang kuat akan menang
Sekarang semua kunci terbuka?
Kata2 itulah yang akan menusuk perasaan kita bersama, perasaan yang berkecamuk seperti suasana perang yang akan saya tempuh di luar sana, perang yang disebabkan negaramu , menjajah tanah moyangku, tapi sekarang wajahmu pun ikut menjajah hatiku..seolah aku berdiri lemah dan berlutut kepada jepang,,,
Antara Bahagia kaget dan keheranan saya melangkah pulang, dan berdiam diri di kamar tanpa makan sesuap nasipun dari pagi. Belum sempat merebahkan diri tiba2 pintu rumahku berbunyi,, aku pun menghampiri keluar ..kulihat sinar rembulan memancari wajah seseorang yang kutemui tadi pagi
0 komentar:
Posting Komentar