Senin, 30 Desember 2013

Dilema Bunga Sakura



Ichi, ni , san, yon….
Di bawah teriknya matahari  Sayup sayup terdengar beberapa anak muda berhitung dalam bahasa jepang, berbaris dengan disiplin dipimpin seorang tentara Nippon . , mereka adalah laskar pemuda yg dibentuk tentara dai Nippon , mereka adalah pasukan yg dinamakan gyugun , pasukan setara heiho di pulau jawa yg bertugas membantu dan memperkuat militer jepang. Sama sepertiku.
“ Yusuke,, kenapa orang2 nippon itu memanggilmu begitu hah? Apa kau salah satu anak mereka yang terbuang, hahaa.  Tiba tiba Suparto mengagetkanku yg tengah asyk berbaring dgn buku2 bacaanku, sambil menguap ,aku bangun dan menepuk pundak Suparto ,,” Terserahlah mereka memanggilku apa,, mungkin mereka merindukan negeri mereka karna itu mereka seenaknya saja memberi nama orang lain “ aku lempar beberapa buah batu ke sungai tepat di depan kami, untuk membuang kebosanan yg melanda menunggu kelompok lainnya selesai latihan..Si Kapten jepang itu memang tak memperbolehkan kami pulang sebelum semua anggota lainnya selesai latihan. Mereka memang sangat disiplin, karna itulah mereka menang di berbagai pertempuran Pasifik. Suparto tiba2 berteriak di sampingku, dan kemudian pergi mengambil beberapa makanan tambahan yg kami sembunyikan sewaktu pembagian jatah makan siang dari Jepang. Anak itu memang agak sedikit aneh, namun Cuma anak itu yg sangat akrab denganku di camp ini.
Akupun kemudian kembali membaringkan diri sambil membaca buku bahasa jepang,, Kanji kanji yang sangat rumit seolah membuat otakku semakin sakit,, aku mencoba menguasai bahasa mereka ,secara tidak sadar mungkin aku tertarik dengan negeri sakura itu,, menutupi dendam yg membara, karna aku sering melihat perlakuan mereka terhadap orang2 di negeri ini.
Setelah hamper maghrib, para Taichou jepang menyuruh kami semua berbaris kemudian memberikan kami ceramah2 dengan logat Nihon yg kental,, Aku pun sudah muak mendengarkan ceramah2 seperti ini setiap harinyaa,, yah… memang akhir2 ini porsi latihan kami dikurangi dan perlakuan mereka ke kami berubah 180 derjat,, mungkin karna mereka mulai kalah oleh sekutu,, dan sahabatnya Jerman sudah menyerah… en tahlah, aku pun tdk begitu tertarik mengikuti perkembangan berita tentang mereka,, biasanya Cuma membaca Koran yg aku pinjam kpd org2 nippon yg berkeliaran,,. Diantara sahabat2ku ,,Aku memang sedikit lebih menguasai bahasa jepang dan memiliki ketertarikan yg cukup tinggi terhadap negeri para Samurai itu..mungkin karna itu mereka memanggilku dgn nama Jepang “Yusuke” . Terkadang nama itu memang terdengar gagah di telingaku..
Beberapa waktu kemudian, para tentara nippon itu menyuruh kami pulang,, seperti yg ku pikirkan, kali ini sikap mereka berbeda, mereka tdk lagi menyuruh hormat kepada Hinomaru ( Bendera Jepang )  ,biasanya menjadi acara wajib sebelum pulang..Kemudian aku, Suparto dan yg lainnya pulang membelakangi langit senja, terlihat keringat dingin masih berguyuran di dahi sahabat2ku. Mereka tdk lagi menyuruh kami untuk di camp pemusatan latihan, mereka menyuruh kami pulang, kami semua mulai agak lega dan mengira2 negara ini memang akan merdeka sesuai cita2 kami sejak kecil.
**************
Sebelum tiba di rumahku , aku melihat beberapa orang dari negara penjajah itu menaroh pot2 bunga yg mereka bawa dr jepang di dekat jendela rumah mereka,, tak sadar aku memandangi bunga2 yg indah it sambil berjalan santai, ingin sekali aku bersosialisasi dgn mreka, ingin sekali rasanya negara kami berdamai, menghentikan perang yg tak tau arah ini.
Tiba2 seorang dara muda dengan kaos kaki yg hampir setinggi lutut memandangiku, gadis ini sangat cantik,,, akupun mulai mengalihkan pandanganku kepada sang gadis muda ini..alaangkah cantiknya, bagaikan kelopak sakura berwarna merah muda.
Tiba2 dia menyapaku, nee san,,daijobu ka? ( hai, apa km baik2 saja?) ,,
“Genki,,,” dengan tergagap aku menjawab suara halus khas jepang itu,, pikiranku mulai melayang tak menentu, ingin sekali aku melucuti seragam gyugun jepang ini dan hidup damai seperti pemuda biasa di Negara lain seperti yg sering kubaca di buku2 jepang, apalagi dengan hadirnya sosok seperti ini dihadapanku, membuat tubuhku mematung, kakiku seolah membatu.. diapun berlalu , dia mengikuti wanita yg menaroh pot bunga tadi yang ternyata itu adalah ibunya.
Aku lanjutkan langkahku, di belakangku terdengar wanita2 tadi bercakap2 dengan bahasa mereka,,namun hanya suara satu wanita yg terdengar merdu ditelingaku yg sontak ingin membawaku cepat2 tidur di rumah.
Aku hidup seorang diri di rumah warisan orang tuaku dengan sepetak lading dibelakang rumahku,, tak ada lagi ayah dan ibu seperti biasanya,,ayahku meninggal sewaktu bertempur dengan Jepang tahun lalu, sedangkan Ibu sudah jauh meninggalkanku karna sakit yg dideritanya pada zaman Belanda. Tak ada lagi saudara yg tersisa semuanya habis dibantai oleh para penjajah yg kejam itu, aku pun dibesarkan oleh ayah dan ibunya Suparto. kami kelihatan sudah seperti saudara, namun karna sulitnya bahan makanan aku berpikiran aku  hanyalah beban bagi keluarga Suparto. Karna itulah akupun pindah ke rumah satu2nya warisan dr orang tuaku,,
Di peraduanku, sosok dan suara wanita tadi membuatku gelisah , sepanjang malam terus terngiang di benakku, kenapa orang jepang di blok itu membawa anaknya ke sini. Dan entah kenapa sosok wanita itu meredam kebencianku terhadap keparat2 yg menyuruh kami kerja paksa dan melecehkan gadis2 di negeriku. Hatiku kacau balau , Dilema , apa yang salah dengan dunia ini? kenapa aku terlahir dengan keadaan seperti ini dan zaman yg seperti ini, ? pertanyaan2 itu sering lalu lalang di benakku, setiap detik demi detik, lirik Kimigayo , Hinomaru seolah bertabrakan dengan memori kelam ayahku, teman2ku yg dibunuh dan disuruh kerja paksa,,, dan sesekali ingatanku terhadap gadis cantik yg bahkan namanya saja belum aku tau menjadi penengah perang perasaan dan logika dalam benakku. Malam itu aku seperti orang gila.
***************
Esok pagi, seperti biasanya tanpa sarapan berjalan cepat menuju pemusatan latihan militer,, ingin rasanya cepat berbaris dan diberi sarapan pagi. Tapi hari itu agak lain, ditengah perjalanan aku melihat bunga sakura yg aku pikirkan tadi malam kembali menyirami bunga di tepi jendela rumahnya,, langkahku melambat dan kiat melambat , gadis itu melambaikan tangannya kepadaku,, aku balas dengan sebuah senyuman.. entah kenapa rasa lapar itu seolah hilang, aku berlari cepat, sampai2 aku tdk menghampiri Suparto, hari itu rasanya tidak makan pun tidak apa,, di tengah latihan pun aku bersemangat,, aku seperti kesurupan setan , aku mengalahkan taichou jepang dengan mudah pada latihan duel satu lawan satu,, aku mematahkan bamboo runcing dengan  hantamanku.. sampai2 akhirnya seorang taichou menghampiriku penuh heran , “ Yusuke, ano chikara……??? ( Yusuke, kekuatan itu……? )
Tanpa ragu aku menjawab, Taichou, Koi ni ochiru nante koto wa arienai to omotte ta. Konna kimochi ni natta koto wa na (Kapten,Aku kira aku tak akan pernah jatuh cinta. Belum pernah aku merasa seperti ini.)
Entah kenapa keparat itu tertawa, mungkin dia suka aku seperti itu sebab inggris dan Amerika akan takut kalau kami semua kesetanan.. begitu licik,
Hari itu matahari seolah bergerak cepat menuju barat, sehingga waktu pulang, waktu yg dinantikan berharap bertemu si sakura,, langkahku tak terbendung , sampai2 sahabatku keheranan karna aku tak memperdulikan mereka lagi..aku bergegas pulang , alangkah senangnya seperti dugaanku, sore hari si sakura memang keluar dari rumahnya, berbelanja ke warung pribumi di depan rumahnya.
Hontou ni Kawaii ,, ( benar2 cantik ) kata2 itu selalu kuucapkan dalam hati…ku kuatkan langkah kaki , ku coba hampiri gadis dyang membelakangi mataku ini,,, tiba2 dia berbalik dan menglihatku dan mulai berkata,
Nii san ?? Nande?? …. ( kakak, ada apa? ) ,, doushita?? ( kenapa )
Nyali saya langsung ciut,,,nanimonai,,gomen gomen!!,, ( tidak ada apa2 , maaf ),,“ Aku bisa berbahasa Indonesia, “ tiba2 dia berkata dengan lantang kepadaku,, “aku juga bisa berbahasa jepang” aku pun jawab dengan santai,,, anata no namae ha nandesuka? Kimi tte itsu made mo suteki na egao o shite ru? ( Namamu siapa, kamu selalu tersenyum mempesona kepdaku ) Aku balik bertanya….
Sambil tersenyum dan berlalu dia berkata “boku wa Dokki dokki shicatta”,, ( aku sangat gugup ) .. suatu saat kamu akan tau namaku , yusuke,, nii chan!!
*************************
Saya sangat kaget,,,, .dia mengetahui namaku.. entah darimana,,
Kanojo ni kubittake nan da. Mainichi sono egao ga mirareru hito wa zettai ni kono yo de ichiban shiawase na otoko da yo Daisuki da..Tsukiatte kudasai,,,Ai shite iru. Gendai wa sanagara sengokuDare ga kachinukeruKagi wa akerareteshimatta Ima” to iu sora wa nani wo miseru tame ni,,,Makka ni moeteiru?
Tsuyosa de nani wo shoumei suru no ka?Omae dake ni kiiterunda
Kowasu no ka mamoru no ka?
(Maukah kau jadi kekasihku, Orang yang bisa melihat senyum itu setiap hari pasti laki-laki paling bahagia di dunia. Aku sangat menyukaimu, jadilah kekasihku, aku mencintaimu,Ketika hidup dalam suasana perang,,Siapa yang kuat akan menang
Sekarang semua kunci terbuka?
Kata2 itulah yang akan menusuk perasaan kita bersama, perasaan yang berkecamuk seperti suasana perang yang akan saya tempuh di luar sana, perang yang disebabkan negaramu , menjajah tanah moyangku, tapi sekarang wajahmu pun ikut menjajah hatiku..seolah aku berdiri lemah dan berlutut kepada jepang,,,
Antara Bahagia kaget dan keheranan saya melangkah pulang, dan berdiam diri di kamar tanpa makan sesuap nasipun dari pagi. Belum sempat merebahkan diri tiba2 pintu rumahku berbunyi,, aku pun menghampiri keluar ..kulihat sinar rembulan memancari wajah seseorang yang kutemui tadi pagi

0 komentar:

Posting Komentar